Senin, 01 November 2010

The Roof – Roof House


Masih sama halnya dengan bangunan Hithechiaga tower, bangunan ini juga didesaih oleh Kean Yeang dengan tema bioklimatik. Bangunan ini merupaka tempat tinggal yang ditempati sendiri olehnya dan berada dilingkungan perkebunan karet.
Bagian yang menarik dari The Roof – Roof House adalah penggunaan atap dengan louverd paying atap. Atap melengkung dipuncak bangunan berfungsi untuk menyaring cahaya yang masuk kedalam ruamah dan mengatur pencahaya yang masuk kedalam rumah. Pada sore hari yang panas, sianr matahari dipantulkan ke bagian samping sehingga dapat meminimalkan cahaya yang masuk kedalam bangunan.
Adanya pencahayaan alami dari luar ruangan dapat menambah keefisienan ruangan setia hari. Di samping itu apabila cahaya masuk berlebihan, hal ini dapat diatasi dengan penggunaan jalusi dan sekat – sekat yang dapat diatur sesuai keinginan. Penggunaan jalusi dan sekat ini juga bermanfaat dalam pengaturan aliran udara dalam ruang.

















Pengertian Arsitektur Bioklimatik



Arsitektur bioklimatik adalah suatu pendekatan yang mengarahkan arsitek untuk mendapatkan penyelesaian desain dengan memperhatikan hubungan antara bentuk arsitektur dengan lingkungannya dalam kaitanyan iklim daerah tersebut. Pada akhirnya bentuk arsitektur yang dihasilkan juga dipengaruhi oleh budaya setempat, dan hal ini akan berpengaruh pada ekspresi arsitektur yang akan ditampilakan dari suatu bangunan, selain itu pendekatan bioklimtaik akan mengurangi ketergantungan karya arsitektur terhadap sumber – sumber energi yang tidak dapat dipengaruhi.

perkembangan arsitektur bioklimatik

Perkembangan Arsitektur Bioklimatik berawal dari 1960-an. Arsitektur Bioklimatik merupakan arsitektur modern yang dipengaruhi oleh iklim. Arsitektur bioklimatik merupakan pencermian kembali arsitektur Frank Loyd Wright yang terkenal dengan arsitektur yang berhubungan dengan alam dan lingkungan dengan prinsip utamanya bahwa didalam seni membangun tidak hanya efisiensinya saja yang dipentingkan tetapi juga ketenangannya, keselarasan, kebijaksanaan, kekuatan bangunan dan kegiatan yang sesuai dengan bangunannya, “Oscar Niemeyer dengan falsafah arsitekturnya yaitu penyesuaian terhadap keadaan alam dan lingkungan, penguasaan secara fungsional, dan kematangan dalam pengolahan secara pemilihan bentuk, bahan dan arsitektur”.
Akhirnya dari Frank Wright dan Oscar Niemeyer lahirlah arsitek lain seperti Victor Olgay pada tahun 1963 mulai memperkenalkan arsitektur bioklimatik. Setalah tahun 1990-an Kenneth Yeang mulai menerapkan arsitektur bioklimatik pada bangunan tinggi bioklimatik yang memenangkan penghargaan Aga Khan Award tahun 1966 dan Award pada tahun 1966